Laman

Sabtu, 09 Maret 2013

Air Mata Adalah Hal Terindah Dalam Cinta



 - Apa yang ada di benak Anda saat berbicara soal air mata? Wanita yang cengeng? Problem hidup yang berlebihan? Rasa sedih? Duka? Ditinggal kekasih?
Air mata sebenarnya adalah butir sederhana yang menceritakan bagaimana indahnya cinta.
Setiap air apapun yang jatuh ke bumi, pada akhirnya akan bermuara di sebuah sungai.
Pada suatu hari, dua butir air mata dari orang yang berbeda akhirnya bermuara dan bertemu di sungai. Keduanya terombang ambing dan mengalir terbawa air. Mengusir rasa bosan, akhirnya mereka berkenalan.
"Siapakah kamu?" tanya air mata dari seorang gadis yang baru saja putus dari kekasihnya.
"Aku adalah air mata dari gadis yang berhasil merebut kekasih tuanmu," jelasnya.
"Hmm... mengapa kau bisa ada di sini?" sambungnya
"Sejak menjadi kekasih yang baru, awalnya ia bahagia. Namun, segera ia sering menangis, terluka dan kecewa. Apa yang dirasakannya, tak seperti yang dibayangkan sebelumnya," tuturnya bercerita. Ia juga menambahkan, bahwa sejak meninggalkan kekasihnya, pria itu jadi sosok yang posesif, pemarah, pencemburu dan kasar.
Si air mata gadis yang ditinggalkan mengangguk dan berkata. "Wah, padahal selama ini tuanku selalu menangis dan meratapi nasib, mengapa ia harus ditinggalkan. Ternyata tak disangka malah begitu ceritanya..." tuturnya.
Cinta itu memang aneh kan? Bisa membuat seseorang menangis karena kehilangan. Bisa juga membuat orang menangis karena telah mendapatkan yang ia inginkan. Cinta membuat orang tampak kuat dan lemah sekaligus. Cinta menunjukkan kebahagiaan dan pengorbanan. Cinta membuat seseorang tampak cerdas dan bodoh dalam waktu bersamaan. Cinta membuat orang mandiri, sekaligus merasa ketergantungan. Cinta membuat orang merasa membutuhkan, namun juga membencinya. Cinta membuat orang menginginkan seseorang yang telah melukainya.
Pada akhirnya, yang kalah dan menang sama-sama berurai air mata. Namun, air mata itu adalah hal terindah dalam cinta. Karena dengan begitu, semua perasaan akan tertuang dengan jujur, dan ia menyatukan yang kalah dan menang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar