Persahabatan mereka masih berlanjut sampai mereka duduk di
kelas 5. Di kelas 5 ini, banyak terjadi perpecahan di dalam lingkup ruang kelas
5 Music School. Pada kalanya 1 anak di kucilkan dan tidak di temani oleh anak –
anak kelas 5. Ada peraturan yang berlaku kala itu yaitu “Jika ada anak yang
sedang tidak di temani 1 kelas, maka tak boleh ada 1 anak pun yang menemaninya.
Jika tidak, maka anak yang masih mau menemaninya itu akan bernasib sama dengan
anak yang tidak di temani itu.” Hari itu adalah Hari Senin. Seperti biasa,
Faneira berangkat pukul 06.30 ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Faneira
meletakkan tas merahnya di bangku kosong sebelah tempat duduk Caramel. “Wah!
Baru datang nih Ra?”Tanya Caramel. “Iya nih. Tadi jalanan macet”Kata Faneira.
Tiba – tiba bel berdering sangat nyaring, tanda akan di mulainya upacara. Anak
– anak segera berhamburan keluar kelas menuju lapangan. Setelah upacara
selesai, anak kelas 5 akan melakukan kebiasaan hari seninnya, yaitu melakukan
kocokan tempat duduk. Faneira pun juga melakukan kebiasaan itu. Ternyata, dia
mendapat tempat duduk di sebelah,