Laman

Rabu, 20 Februari 2013

Kisah Faneira (3)



Giliran Faneira-lah yang tak di temani oleh anak – anak kelas 5. Berbeda dengan anak – anak lainnya, Faneira tak di temani sampai 1 bulan lamanya. Faneira juga tak pernah menyangka hari ini akan datang juga. Faneira juga tak percaya bahwa anak – anak yang selama ini dia bela mati – matian juga tak memperdulikannya. Faneira sempat berputus asa. Tetapi, Faneira sadar bahwa ini adalah kesempatannya untuk mengintrofeksi diri. Dia harus menunjukkan bahwa dia juga tak kalah dari teman – temannya. Faneira terus dan terus berusaha agar dia tidak merasa kesepian. Alhamdulillah, Allah selalu memberi kemudahan baginya. Setiap hari, ada saja teman yang selalu ada di sisinya. Meskipun nantinya teman itu juga akan menjauhinya. Setiap hari, Faneira berikhtiar agar
Allah akan memberinya teman yang akan selalu ada di sisinya. Akhirnya, Allah SWT mengabulkan do’anya. Suatu hari, Faneira melihat sepucuk surat yang ada di lacinya. Perlahan – lahan dia baca surat itu. Ternyata, ada seorang teman yang mau berteman dengannya. Tetapi, pada waktu itu Faneira belum tau siapa orang pengirim surat itu. Namun dia sangat bahagia. Ternyata, Allah mengirimkan anak – anak kelas 4 untuk berteman dengannya. Tetapi, kerap kali anak – anak kelas 5 membujuk anak - anak tentang kejahatan Faneira. Tetapi, anak – anak kelas 4 tak pernah menggubris omongan anak – anak kelas 5. Mereka tetap mau bermain bersama Faneira. Karena, mereka yakin bahwa Faneira adalah anak yang baik dan bukan yang seperti anak – anak kelas 5 bilang. Faneira begitu senang mendengarnya. Dia tak henti – hentinya mengucap syukur kepada Allah SWT. Karena pada akhirnya dia mendapat teman – teman yang bisa sungguh – sungguh mau menemaninya. Hari – demi hari telah Faneira lewati hingga akhirnya Bu guru mengajak Faneira dan anak – anak kelas 5 untuk berdamai. Akhirnya, mereka pun berdamai. Saat ini, Faneira sudah menduduki bangku kelas 6. Di kelas 6 ini memakai sistem pengelompokkan berdasarkan kecerdasan. Sejauh ini, Faneira, Feronica, dan Tiffany berada di kelas 6A. Caramel dan Dennisa berada di kelas 6B. Walaupun mereka berbeda kelas, mereka tetap selalu bersama. Tetapi, muncul perpecahan lagi dalam lingkup Fannamyca. Faneira kembali tak di temani oleh Fannamyca. Tetapi, akhirnya Faneira kembali bermain bersama Fannamyca. Masalah pertama telah selesai. Tetapi, ada masalah lagi yang belum terpecahkan oleh Faneira. Fannamyca sangat kesal pada Faneira. Karena, akhir – akhir ini Faneira terlihat lebih sering bermain bersama Rossalinda dari pada bersama mereka. Faneira juga sering bermain bersama Diandra dan Nayla. Hal itu membuat Fannamyca menjadi berantakan. Sebenarnya, Faneira sangat ingin berdamai dengan Fannamyca. Tetapi, hal itu tak bisa dia lakukan. Karena mengingat kemarahan Fannamyca pada waktu itu. Faneira sudah berpikir bahwa Fannamyca lebih baik ada tanpanya. Karena, Faneira yakin bahwa itu adalah keputusan yang paling tepat untuk mengakhiri semua ini. Faneira rela mengorbankan seluruh kenangan indah bersama Fannamyca hanya untuk kebaikan para sahabatnya. Faneira berharap bahwa suatu hari, para sahabatnya akan mengetahui seberapa besar rasa sayangnya pada mereka. Namun sayang seribu sayang Fannamyca tak pernah mencerna semua itu. Menurut Faneira, Ia lebih baik bersama Rossalinda yang jauh lebih baik dari Fannamyca dari pada terus bersama Fannamyca yang sudah membuat hidupnya jatuh bangun selama beberapa tahun. Kini, Faneira memahami arti persahabatan yang sesungguhnya. Persahabatan bukanlah hal yang mudah. Persahabatan adalah suatu kelompok yang bisa saling mengerti satu sama lain. Membuat persahabatan itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam persahabatan tak boleh ada yang memaksakan kehendaknya sendiri. Dia juga harus berpikir tentang nasib sahabat – sahabatnya yang lain.

Kisah Faneira (1) : http://bundahikaru.blogspot.com/2013/01/ada5-anak-yang-telah-bersahabat-sejak.html
Kisah Faneira (2) : http://bundahikaru.blogspot.com/2013/02/kisah-faneira-2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar